Senin, 07 Januari 2013

Review 2.1


FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN KOPERASI
CREDIT UNION DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
(Studi Kasus: Koperasi Credit Union Partisipasi Sukamakmur
Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang)
Nurlela Ketaren

Abstract: This research is about the factors that influence The Credit Union Cooperation
in community empowerment. The problem in this research is what are the factors that
influence the success in Credit Union Cooperation “Partisipasi Sukamakmur” in
community empowerment and how is the community empowerment concept through
Credit Union Cooperation “Partisipasi Sukamakmur”.
This research used the quantitative and qualitative methods. The total population is the
whole members of Credit Union Cooperation or 204 people. The number of debtors in
this Credit Union is 80 people and 50% of them (40 people) became the sample of this
research. From 40 people, the researcher chose 5 people whom the researcher thought that
they have the deep and necessary knowledge to be informants.
Community empowerment through Credit Union Cooperation “Partisipasi Sukamakmur”
has been done through the rountine guidance average 36,62% (91,55%). The efforts are to
improve value and prestige religious activity, social devotion and agriculture. The
community empowerment oriented to create the self effort community (through the
animal breeding activities) which has the similar interest to cooperate, identified the
similar necessity to fulfill the similar necessity. Community Development in Credit
Union Cooperative is the efforts to improve the quality of social life including economics,
education, public health and social culture improvements. Therefore the factors that
influence the success Credit Union Cooperation “Partisipasi Sukamakmur” have so great
influences through the community empowerment that make it possible for its members to
improve their social life quality and also can enlarge the influences in the process which
influences the social economic and capital in Credit Union Cooperation.
Keywords: The factors of success Credit Union and community empowerment


PENDAHULUAN
Salah satu lembaga yang sesuai dengan pembangunan masyarakat pedesaan dalam upayapemberdayaan ekonomi rakyat adalah koperasi Hal ini dikarenakan koperasi memiliki prinsip gotong royong, rasa kebersamaan dan rasa kekeluargaan. Organisasi koperasi yang
diperlukan masyarakat adalah koperasi yang jujur dan dinamis sehingga potensi anggota dalam menghimpun dana dapat terwujud (Badaruddin dkk, 2005).
Pembangunan koperasi identik dengan mengatasi kemiskinan. Menurut Bung Hatta,
koperasi yang berazaskan pasal 33 UUD 1945 merupakan satu-satunya jalan untuk
mendekatkan jurang perbedaan antara yang kaya dengan yang miskin (Mubyarto 2003:10).
Secara makro dapat dilihat peranan koperasi yang semakin melembaga dalam
perekonomian, antara lain; meningkatnya manfaat koperasi bagi masyarakat dan
lingkungan, pemahaman yang lebih mendalam terhadap azas, sendi serta tata kerja koperasi;
meningkatnya produksi, pendapatan dan kesejahteraan; meningkatnya pemerataan dan
keadilan; meningkatnya kesempatan kerja. Semua ini mengakibatkan pertumbuhan
struktural dalam perekonomian nasional yang tergantung pada Co-operative Growth, Cooperative Share dan Co-operative Effect yang
melibatkan, memberdayakan segenap lapisan masyarakat, sehingga dapat mengatasi
kemiskinan (Sukamdiyo, 1996). Credit union diperuntukkan bagi setiap
orang yang mau menciptakan asset dengan cara menabung dengan harapan hari esok akan lebih sejahtera. Konsep credit union sangat berbeda dengan, koperasi kredit, kartu kredit, mobil kredit, rumah kredit, dan barang-barang kredit lainnya. Barang-barang tersebut dilunasi secara perlahan-lahan tanpa memiliki nilai tabungan didalamnya. Setelah lunas, selesai sudah
kreditnya dan orang yang mempunyai kredit tersebut tidak punya asset atau modal. Sedangkan dalam credit union, nilai kredit tersebut justru menjadi aset dan menjadi modal yang disebut saham (Ngo. A. Petrus, 2004). Credit union partisipasi Sukamakmur
merupakan koperasi simpan pinjam yang memiliki program pendidikan, pembinaan
kualitas sumber daya manusia, dan kesejahteraan. Setiap anggotanya adalah pilar-pilar yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan credit uniuon. Partisipasi anggota diukur dari kesediaan anggota melaksanakan kewajiban dan melaksanakan hak anggota secara bertanggung jawab (Widiyanti N, 2002). Credit Union Partisipasi sukamakmur berdiri 10 Februari 1994, jumlah anggota Desember 2004 sebanyak 204 orang, jumlah simpanan Rp 282.651.425, jumlah pinjaman Rp 410.512.200, jumlah asset Rp 524.052.998. Apabila keberhasilan credit union terlihat berdasarkan perkembangan jumlah unit, partisipasi (jumlah anggota), penggunaan pinjaman produktif, besarnya asset, dan besarnya sisa hasil usaha, maka credit union partisipasi Sukamakmur ini dapat dikatakan cukup berhasil.
Perkembangan Koperasi credit union di pedesaan sebagai lembaga ekonomi rakyat
merupakan upaya pembangunan yang positif bagi masyarakat pedesaan. Dengan kata lain koperasi dipandang memiliki arti yang strategis pada masa yang akan datang (Mubyarto, 2003). Sesuai dengan latar belakang tersebut maka permasalahan dalam penelitian ini adalah ”Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi keberhasilan koperasi credit union partisipasi Suka Makmur dalam pemberdayaan masyarakat?”.

METODE PENELITIAN
Penelitian dilakukan dengan menggunakan model analisa deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Analisa deskriptif berusaha menggambarkan model
hubungan antara berbagai variabel dengan memberikan penafsiran ilmiah dan analisis yang logis atas hubungan antarfaktor. Credit union dinyatakan berhasil bila memenuhi enam variabel yang meningkat setiap tahun, yaitu; SHU, Partisipasi anggota, Pendidikan Pengurus,
Kepemimpinan Pengurus, Administrasi dan Manajemen, Pemberdayaan masarakat.
Populasi penelitian adalah seluruh anggota koperasi Credit union yang berjumlah 204 orang. Sedangkan sampel diambil lima puluh persen dari jumlah anggota yang meminjam kepada koperasi Credit union yaitu 40 orang. Dari sampel yang ada, dipilih informan yang mempunyai pengetahuan secara mendalam tentang masalah yang diteliti sebanyak 5 orang. Teknik pengumpulan data adalah kuesioner dan wawancara. yang meliputi faktor-faktor mempengaruhi keberhasilan Credit union, sedangkan lokasi penelitian adalah koperasi Credit union Partisipasi Sukamakmur, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang. Untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan koperasi Credit union, digunakan data kuantitatif memakai analisis tabulasi frekuensi dan persentase. Untuk data kualitatif digunakan teknik analisis reduksi data, dengan pengategorian data yang mempunyai makna untuk menarik kesimpulan dalam mencari faktor-faktor yang berhubungan dengan masalah penelitian. Sampel dalam penelitian adalah anggota koperasi Partisipasi Sukamakmur yang berjumlah 40 orang dengan komposisi sebagai berikut:





Komposisi responden berdasarkan jenis
kelamin;
1. Responden laki-laki berjumlah 19 orang (47,5%).
2. Responden perempuan berjumlah 21 orang (52,5%).
Komposisi responden berdasarkan usia;
1. Responden berusia 27-33 tahun berjumlah 14 orang (35%).
2. Responden berusia 34-40 tahun berjumlah 9 orang (22,5%).
3. Responden berusia 41-47 tahun berjumlah 12 orang (30%).
4. Responden berusia 48-54 tahun berjumlah 5 orang (12,5%).
Komposisi responden berdasarkan tingkat
pendidikan;
1. Tingkat pendidikan SD berjumlah 1 orang responden (2,5%).
2. Tingkat pendidikan SLTP berjumlah 2 orang responden (5%).
3. Tingkat pendidikan SLTA berjumlah 17 orang responden (42,5%).
4. Tingkat pendidikan DIII berjumlah 6 orang responden (15%).
5. Tingkat pendidikan S-1 berjumlah 14 orang responden (35%).
Komposisi responden berdasarkan penggunaan
pinjaman;
1. Untuk keperluan pertanian berjumlah 5 orang responden (12,5%).
2. Untuk keperluan konsumsi dan kesejahteraan berjumlah 20 orang responden (50%).
3. Untuk keperluan peternakan berjumlah 10 responden (25).
4. Untuk keperluan berdagang berjumlah 5 orang responden (12,5%).
Komposisi responden berdasarkan jumlah
pinjaman;
1. Rp 1.000.000,- hingga Rp 2.400.000,- berjumlah 6 orang responden (15%).
2. Rp 2.500.000,- hingga Rp 4.400.000,- berjumlah 12 orang responden (30%).
3. Rp 4.500.000,- hingga Rp 6.400.000,- berjumlah 17 orang responden (42,5%).
4. Rp 6.500.000,- hingga Rp 10.000.000,- berjumlah 3 orang responden (7,5%).
5. Rp 11.000.000,- hingga Rp 20.000.000,- berjumlah 2 orang responden (5%).


Aisyah mayasari/20211480

Tidak ada komentar:

Posting Komentar