Rabu, 05 November 2014

SEJARAH PERKEMBANGAN PROFESI AKUNTAN


Profesi akuntan sudah ada sejak abad ke-15, walaupun sebenarnya masih dipertentangkan para ahli mengenai kapan sebenarnya profesi ini dimulai. Di Inggris pihak yang bukan pemilik dan bukan pengelola yang sekarang disebut auditor diminta untuk memeriksa mengenai kecurigaan yang terdapat di pembukuan laporan keuangan yang disampaikan oleh pengelola kekayaan pemilik harta.
Menurut sejarahnya para pemilik modal menyerahkan dananya kepada orang lain untuk dikelola/ dimanfaatkan untuk kegiatan usaha yang hasilnya nanti akan dibagi antara pemilik dan pengelola modal tadi. Kalau kegiatan ini belum besar umumnya kedua belah pihak masih dapat saling percaya penuh sehingga tidak diperlukan pemeriksaan. Namun semakin besar volume kegiatan usaha, pemilik dana kadang-kadang merasa was-was kalau-kalau modalnya disalahgunakan oleh pengelolanya atau mungkin pengelolanya memberikan informasi yang tidak obyektif yang mungkin dapat merugikan pemilik dana.
Keadaan inilah yang membuat pemilik dana membutuhkan pihak ketiga yang dipercaya oleh masyarakat untuk memeriksa kelayakan atau kebenaran laporan keuangan pengelola dana. Pihak itulah yang dikenal sebagai Auditor.
Menurut International Federation of Accountants (dalam Regar, 2003) yang dimaksud dengan profesi akuntan adalah semua bidang pekerjaan yang mempergunakan keahlian di bidang akuntansi, termasuk bidang pekerjaan akuntan publik, akuntan yang bekerja di pemerintah, dan akuntan sebagai pendidik.
            Sejarah Perkembangan Profesi Akuntan dibagi 4 periode, sebagai berikut :
1.     Periode sebelum kemerdekaan.
Selama masa penjajahan kolonial Belanda yang menjadi anggota profesi akuntan adalah akuntan-akuntan Belanda dan beberapa akuntan Indonesia. Pada waktu itu pendidikan yang ada bagi rakyat pribumi adalah pendidikan tata buku diberikan secara formal pada sekolah menengah atas sedangkan secara non formal pendidikan akuntansi diberikan pada kursus tata buku untuk memperoleh ijazah.

2.      Masa Orde Lama
Praktik akuntansi di Indonesia dapat ditelusur pada era penjajahan Belanda sekitar tahun 1642. Jejak yang jelas berkaitan dengan praktik akuntansi di Indonesia dapat ditemui pada tahun 1747, yaitu praktik pembukuan yang dilaksanakan Amphioen Sociteyt yang berkedudukan di Jakarta. Pada era ini Belanda mengenalkan sistem pembukuan berpasangan (double-entry bookkeeping) sebagaimana yang dikembangkan oleh Luca Pacioli. Perusahaan VOC milik Belanda-yang merupakan organisasi komersial utama selama masa penjajahan-memainkan peranan penting dalam praktik bisnis di Indonesia selama era ini.
Kegiatan ekonomi pada masa penjajahan meningkat cepat selama tahun 1800an dan awal tahun 1900an. Hal ini ditandai dengan dihapuskannya tanam paksa sehingga pengusaha Belanda banyak yang menanamkan modalnya di Indonesia. Peningkatan kegiatan ekonomi mendorong munculnya permintaan akan tenaga akuntan dan juru buku yang terlatih. Akibatnya, fungsi auditing mulai dikenalkan di Indonesia pada tahun 1907. Peluang terhadap kebutuhan audit ini akhirnya diambil oleh akuntan Belanda dan Inggris yang masuk ke Indonesia untuk membantu kegiatan administrasi di perusahaan tekstil dan perusahaan manufaktur. Internal auditor yang pertama kali datang di Indonesia adalah  J.W Labrijn-yang sudah berada di Indonesia pada tahun 1896 dan orang pertama yang melaksanakan pekerjaan audit (menyusun dan mengontrol pembukuan perusahaan) adalah Van Schagen yang dikirim ke Indonesia pada tahun 1907.
Pengiriman Van Schagen merupakan titik tolak berdirinya Jawatan Akuntan Negara-Government Accountant Dienst yang terbentuk pada tahun 1915. Akuntan publik yang pertama adalah Frese & Hogeweg yang mendirikan kantor  di Indonesia pada tahun 1918. Pendirian kantor ini diikuti kantor akuntan yang lain yaitu kantor akuntan H.Y.Voerens pada tahun 1920 dan pendirian Jawatan Akuntan Pajak-Belasting Accountant Dienst. Pada era penjajahan, tidak ada orang Indonesia yang bekerja sebagai akuntan publik. Orang Indonesa pertama yang bekerja di bidang akuntansi adalah JD Massie, yang diangkat sebagai pemegang buku pada Jawatan Akuntan Pajak pada tanggal 21 September 1929.
Kesempatan bagi akuntan lokal (Indonesia) mulai muncul pada tahun 1942-1945, dengan mundurnya Belanda dari Indonesia. Pada tahun 1947 hanya ada satu orang akuntan yang berbangsa Indonesia yaitu Prof. Dr. Abutari. Praktik akuntansi model Belanda masih digunakan selama era setelah kemerdekaan (1950an). Pendidikan dan pelatihan akuntansi masih didominasi oleh sistem akuntansi model Belanda. Pada tahun 1957, kelompok pertama mahasiswa akuntansi lulus dari Universitas Indonesia. Namun demikian, kantor akuntan publik milik orang Belanda tidak mengakui kualifikasi mereka. Atas dasar kenyataan tersebut, akuntan lulusan Universitas Indonesia bersama-sama dengan dengan akuntan senior lulusan Belanda mendirikan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) pada tanggal 23 Desember 1957. professor Soemarjo Tjitrosidojo – akademisi berpendidikan Belanda adalah Ketua Umum IAI yang pertama. Tujuan didirikannya IAI ini antara lain mempromosikan status profesi akuntansi, mendukung pembangunan nasional dan meningkatkan keahlian serta kompetensi akuntan.
Atas dasar nasionalisasi dan kelangkaan akuntan, Indonesia pada akhirnya berpaling ke praktik akuntansi model Amerika. Namun demikian, pada era ini praktik akuntansi model Amerika mampu berbaur dengan akuntansi model Belanda, terutama yang terjadi di lembaga pemerintah. Makin meningkatnya jumlah institusi pendidikan tinggi yang menawarkan pendidikan akuntansi, seperti pembukaan jurusan akuntansi di Universitas Indonesia 1952, Institute Ilmu Keuangan (Sekolah Tinggi Akuntansi Negara-STAN) 1990, Univesitas Padjajaran 1961, Universitas Sumatera Utara 1962, Universitas Airlangga 1962 dan Universitas Gadjah Mada 1964 telah mendorong pergantian praktik akuntansi model Belanda dengan model Amerika pada tahun 1960.
Selama tahun 1960an, menurunnya peran kegiatan keuangan mengakibatkan penurunan permintaan jasa akuntansi dan kondisi ini berpengaruh pada perkembangan profesi akuntansi di Indonesia. Namun demikian, perubahan kondisi ekonomi dan politik yang terjadi pada akhir era tersebut, telah mendorong pertumbuhan profesi akuntansi.


3.      Masa Order Baru
Profesi akuntansi mulai berkembang cepat sejak tahun 1967 yaitu setelah dikeluarkannya Undang-Undang Penanaman Modal Asing dan Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri 1968. Usaha profesionalisasi IAI mendapat sambutan ketika dilaksanakan konvensi akuntansi yang pertama yaitu pada tahun 1969. hal ini terutama disebabkan oleh adanya Surat Keputusan Menteri Keuangan yang mewajibkan akuntan bersertifikat menjadi anggota IAI.
Pada tahun 1970 semua lembaga harus mengadopsi sistem akuntansi model Amerika. Pada pertengahan tahun 1980an, sekelompok tehnokrat muncul dan memiliki kepedulian terhadap reformasi ekonomi dan akuntansi. Kelompok tersebut berusaha untuk menciptakan ekonomi yang lebih kompetitif dan lebih berorientasi pada pasar-dengan dukungan praktik akuntansi yang baik. Kebijakan kelompok tersebut memperoleh dukungan yang kuat dari investor asing dan ­lembaga-lembaga internasional.
Pada tahun 1973, IAI membentuk “Komite Norma Pemeriksaan Akuntan” (KNPA) untuk mendukung terciptanya perbaikan ujian akuntansi (Bahciar 2001). Yayasan Pengembangan Ilmu Akuntansi Indonesia (YPAI) didirikan pada tahun 1974 untuk mendukung pengembangan profesi melalui program pelatihan dan kegiatan penelitian. Selanjutnya pada tahun 1985 dibentuk Tim Koordinasi Pengembangan Akuntansi (TKPA). Kegitan TKPA ini didukung sepenuhnya oleh IAI dan didanai oleh Bank Dunia sampai berakhir tahun 1993. misinya adalah untuk mengembangkan pendidikan akuntansi, profesi akuntansi, standar profesi dan kode etik profesi.
Kemajuan selanjutnya dapat dilihat pada tahun 1990an ketika Bank Dunia mensponsori Proyek Pengembangan Akunatan (PPA). Melalui proyek ini, berbagai standar akuntansi dan auditing dikembangkan, standar profesi diperkuat dan Ujian Sertifikasi Akuntan Publik (USAP) mulai dikenalkan. Ujian Sertifikasi Akuntan Publik berstandar Internasional diberlakukan sebagai syarat wajib bagi akuntan publik yang berpraktik sejak tahun 1997 (akuntan yang sudah berpraktik sebagai akuntan public selama 1997 tidak wajib mengikuti USAP). Pengenalan USAP ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah. Hal ini dapat dilihat SK Menteri Keuangan No. 43/ KMK. 017/ 1997 yang berisi ketentuan tentang prosedur perizinan, pengawasan, dan sanksi bagi akuntan public yang bermasalah (SK ini kemudian diganti dengan SK No. 470/ kmk.017/ 1999).
Empat puluh lima tahun setelah pendirian, IAI berkembang menjadi organisasi profesi yang diakui keberadaanya di Indonesia dan berprofesi sebagai akuntan publik, akuntan manajemen, akuntan pendidikan dan akuntan pemerintahan.
Profesi akuntansi menjadi sorotan publik ketika terjadi krisis keuangan di Asia pada tahun 1997 yang ditandai dengan bangkrutnya berbagai perusahaan dan Bank di Indonesia. Hal ini disebabkan perusahaan yang mengalami kebangkrutan tersebut, banyak yang mendapat opini wajar tanpa pengecualian (unqualified audit opinions) dari akuntan publik. Pada bulan Juni 1998 Asian Devloment Bank (ADB) menyetujui Financial Governance Reform Sector Develoment Program (FGRSDP) untuk mendukung usaha pemerintah mempromosikan dan memperkuat proses pengelolaan perusahaan (governance) di sektor public dan keuangan. Kebijakan FGRSDP yang disetujui pemerintah adalah usaha untuk menyusun peraturan yang membuat :
·         Auditor bertanggung jawab atas kelalaian dalam melaksanakan audit
·          Direktur bertanggung jawab atas informasi yang salah dalam laporan keuangan dan informasi publik lainnya.

4.     Masa Sekarang
Jatuhnya nilai rupiah pada tahun 1997-1998 makin meningkatkan tekanan pada pemerintah untuk memperbaiki kualitas pelaporan keuangan. Sampai awal 1998, kebangkrutan konglomarat, collapsenya sistem perbankan, meningkatnya inflasi dan pengangguran memaksa pemerintah bekerja sama dengan IMF dan melakukan negosiasi atas berbagai paket penyelamat yang ditawarkan IMF. Pada waktu ini, kesalahan secara tidak langsung diarahkan pada buruknya praktik akuntansi dan rendahnya kualitas keterbukaan informasi (transparency).
Walaupun demikian, keberadaan profesi akuntan tetap diakui oleh pemerintah sebagai sebuah profesi kepercayaan masyarakat. Di samping adanya dukungan dari pemerintah, perkembangan profesi akuntan publik juga sangat ditentukan ditentukan oleh perkembangan ekonomi dan kesadaran masyarakat akan manfaat jasa akuntan publik. Beberapa faktor yang dinilai banyak mendorong berkembangnya profesi adalah:
·         Tumbuhnya pasar modal
·         Pesatnya pertumbuhan lembaga-lembaga keuangan baik bank maupun non-bank.
·         Adanya kerjasama IAI dengan Dirjen Pajak dalam rangka menegaskan peran akuntan publik dalam pelaksanaan peraturan perpajakan di Indonesia
·          Berkembangnya penanaman modal asing dan globalisasi kegiatan perekonomian
Pada awal 1992 profesi akuntan publik kembali diberi kepercayaan oleh pemerintah (Dirjen Pajak) untuk melakukan verifikasi pembayaran PPN dan PPn BM yang dilakukan oleh pengusaha kena pajak. Sejalan dengan perkembangan dunia usaha tersebut, Olson pada tahun 1979 di dalam Journal Accountanty mengemukakan empat perkembangan yang harus diperhatikan oleh profesi akuntan yaitu:
·         Makin banyaknya jenis dan jumlah informasi yang tersedia bagi masyarakat
·         Makin baiknya transportasi dan komunikasi
·         Makin disadarinya kebutuhan akan kualitas hidup yang lebih baik
·         Tumbuhnya perusahaan-perusahaan multinasional sebagai akibat dari fenomena pertama dan kedua.
Konsekuensi perkembangan tersebut akan mempunyai dampak terhadap perkembangan akuntansi dan menimbulkan:
·         Kebutuhan akan upaya memperluas peranan akuntan, ruang lingkup pekerjaan akuntan publik semakin luas sehingga tidak hanya meliputi pemeriksaan akuntan dan penyusunan laporan keuangan.
·          Kebutuhan akan tenaga spesialisasi dalam profesi, makin besarnya tanggung jawab dan ruang lingkup kegiatan klien, mengharuskan akuntan publik untuk selalu menambah pengetahuan.
·         Kebutuhan akan standar teknis yang makin tinggi dan rumit, dengan berkembangnya teknologi informasi, laporan keuangan akan menjadi makin beragam dan rumit.
Tahun 2001, Departemen Keuangan mengeluarkan Draft Akademik tentang Rancangan Undang-Undang Akuntan Publik yang baru. Dalam draft ini disebutkan bahwa tujuan dibenetuknya UU Akuntan Publik adalah :
·         Melindungi kepercayaan publik yang diberikan kepada akuntan public.
·          Memberikan kerangka hukum yang lebih jelas bagi akuntan publik.
·         Mendukung pembangunan ekonomi nasional dan menyiapkan akuntan dalam menyongsong era liberalisasi jasa akuntan publik.
Hal penting dalam RUU AP ini adalah ketentuan yang menyebutkan bahwa akuntan publik dan kantor akuntan publik dapat dituntut dengan sanksi pidana.





Rabu, 01 Oktober 2014

SOFTKILL " ETIKA PROFESI AKUNTANSI "

AISYAH MAYASARI
20211480
4EB17
 SOFTSKILL “ ETIKA PROFESI AKUNTANSI”

Etika Adalah etika yang membahas tentang kondisi-kondisi dasar bagaimana manusia itu bertindak secara etis. Etika inilah yang dijadikan dasar dan pegangan manusia untuk bertindak dan digunakan sebagai tolok ukur penilaian baik buruknya suatu tindakan.

Profesi adalah aktivitas intelektual yang dipelajari termasuk pelatihan yang diselenggarakan secara formal ataupun tidak formal dan memperoleh sertifikat yang dikeluarkan oleh sekelompok / badan yang bertanggung jawab pada keilmuan tersebut dalam melayani masyarakat, menggunakan etika layanan profesi dengan mengimplikasikan kompetensi mencetuskan ide, kewenangan ketrampilan teknis dan moral serta bahwa perawat mengasumsikan adanya tingkatan dalam masyarakat.

Akuntansi adalah suatu proses pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan, dan pelaporan transaksi ekonomi (keuangan) dari suatu organisasi / entitas yang dijadikan sebagai informasi dalam rangka mengambil keputusan ekonomi oleh pihak - pihak yang memerlukan.


Akuntan adalah sebutan dan gelar profesinal yang diberikan kepada seseorang yang telah menempuh pendidikan di fakultas Ekonomi dan akan berprofesi sebagai praktisi akuntansi.            
            
Kesimpulan

Informasi yang dihasilkan akuntan harus menggambarkan keadaan perusahaan yang sebenarnya. Hal ini terutama karena tanggung jawab moral akuntan adalah kepada pihak esrtern perusahaan sebagai pemakai informasi laporan keuangan. Pihak ekstern sangat mengendalikan laporan keuangan karena mereka sulit mendapatkan informasi perusahaan. Oleh karena itu, akuntan harus bekerja dengan memperhatikan kode etik profesi akuntan. Jadi sangat penting untuk diingat bahwa akuntan harus bekerja berdasarkan standar yang berlaku dan tidak dengan sengaja membuat informasi yang menguntungkan kepada pihak-pihak tertentu.

Jumat, 30 Mei 2014

softskill : LANGUAGE BLEND & CODE MIXING


LANGUAGE BLEND
Ø  advertisement + entertainment = advertainment
Ø  biographical + picture = biopic
Ø  breakfast + lunch = brunch
Ø  chuckle + snort = chortle
Ø  cybernetic + organism = cyborg
Ø  guess + estimate = guesstimate
Ø  hazardous + material = hazmat
Ø  motor + hotel =  motel
Ø  prim + sissy  =  prissy
Ø  simultaneous + broadcast =  simulcast
Ø  smoke + fog = smog
Ø  Spanish + English = Spanglish
Ø  spoon + fork = spork
Ø  telephone + marathon = telethon
Ø  web + seminar = webinar
Ø  documentary + drama =  docudrama
Ø  electricity + execute = electrocute
Ø  emote + icon = emoticon
Ø  fact + fiction = faction
Ø  fan + magazine = fanzine
Ø  flame + glare = flare
Ø  flirting + relationship = flirtationship
Ø  gleam + shimmer = glimmer
CODE MIXING
Ø  Makasih udah di approve.
Ø  Mau mu apa sich honey?
Ø  Boring di rumah, pengen hang out bareng temen-temen tapi gak punya duit.
Ø  Yaampun, help me !
Ø  Aku dah mulai going crazy gara-gara tugas.
Ø  Saya sedang tidak bisa berpikir, otakku blank
Ø  Hay bos,thank you.
Ø  Hay bro, takecare ya jangan lupa oleh – oleh.
Ø  Happy birthday salsa semoga panjang umur sehat selalu.
Ø  Kamu mau tidak dinner sama aku ?
Ø  ada banyak souvenir-souvenir dari Cina.
Ø  Ini namanya reading skill.
Ø  Acara ulangtahun transtv live loh !


Senin, 28 April 2014

softskill anual report :Defeated Lorenzo, Marquez Achieved a Hat-trick Victory.

Termas de Rio Hondo-Marc Marquez still not unparalleled in MotoGP this season. World Champion Honda Rider's record hat-trick of three series champions held this season after the fastest in MotoGP so Argentina.
The race held at Autódromo Termas de Río Hondo, Wednesday (28/4/2014) qualifier, Marquez had actually thrown into a position six early in the race, although he is owner of the pole position. But he then managed to improve his position and even be the first to touch the finish after winning a duel with Jorge Lorenzo.
This became the third victory this season, Marquez of the three races that have been held. Previously he also appeared dominant in Austin and won at Losail.
The victory enhanced by the success of Stoner and Dani Pedrosa finished second. The position is obtained Honda one-two repeat of what happened in Austin, two MotoGP weekend.
Occupying the podium last race this time was Lorenzo. Started the race with perfect because it can directly sequence leading to poke, Lorenzo failed to maintain that position. After disalip Marquez, he also failed to compete with Dani Pedrosa.
MotoGP results Argentina further cemented Marquez in top position standings with 75 points you. While Pedrosa is in two positions with a total collecting 56 points.
Lorenzo started the race with perfect after he poked into the pole position. While Marquez thus lose momentum as the owner of a pole position since he catapulted to 0-3 in five sequences, Andrea Ianonne, Dani Pedrosa and Andrea Dovizioso are in consecutive positions two to four.
Several incidents have occurred at two laps earlier when Dovisozo went up to the second position, Rossi was in position four and the third stair down to Ianonne. While the Honda duo still scattered, with Marquez in six positions and Pedrosa on the order of seven.

But those conditions did not last long because the third lap Marquez began to show teeth and managed to ascend to the top five. Still on the same lap, the world champion had been successful and remain in position atop the two after overtaking him at once Ianonne and Rossi. The Doctor, who twice widened, should degenerate into four positions.
Enter the leempat Lorenzo washcloth remained in the front-most position, but he's not in there because the start overshadowed Marquez with selish less than one second. Rossi's misfortune to be accepted because of her back and widened disalip other racers as well as down to sixth.
If it is in leading position Marquez keeps attempting to moor the distance with Lorenzo, behind both of them going over the top three exciting duel: Bradl, fierce fighting Ianonne and Pedrosa after grabbing the final podium. Honda engine making excellence Pedrosa could overtake its competitors one by one, on lap seven he was already occupying the top three. The moment that became the turning point is when the races living Marquez leaving only nine laps. After 12 rounds with loyal infer Lorenzo, Stoner and was finally able to grab pole position. On a turn to the right after a straight trajectory, Spain was home rider meyalip from the inside.
After leading the race, Marquez directly bolted mencitptakan distance with Lorenzo. Fasftes lap records were made by Spain's rider
The problem does not stop after Lorenzo he lost the pole position because he could then be pressure from Pedrosa. While the remaining three laps, race distance between them both just 0.6 seconds.
When the race live leaving only two rounds, Lorenzo returned to Honda motor disalip with Pedrosa who so rider. Lorenzo failed to retake second place and end up having to finish as the occupant of the position of the three.
MotoGP Results Argentina
1. Marc Marquez ESP Repsol Honda Team (RC213V) 41m 39.821 s
2. Dani Pedrosa ESP Honda Repsol Team (RC213V) 41m 41.658 s
3. Jorge Lorenzo Yamaha Movistar MotoGP ESP (YZR-M1) 41m 43.022 s
4. Valentino Rossi ITA Yamaha Movistar MotoGP (YZR-M1) 41m 44.719 s
5. Stefan Bradl GER LCR Honda MotoGP (RC213V) 41m 54.850 s
6. Andrea Iannone ITA Pramac Racing (Desmosedici) 41m 59.268 s
7. Bradley Smith GBR Monster Yamaha Tech 3 (YZR-M1) 42 m 4.013 s
8. Pol Espargaro ESP Monster Yamaha Tech 3 (YZR-M1) * 42 m 8.939 s
9. Andrea Dovizioso ITA Ducati Team (Desmosedici) 42 m 13.494 s
10. Hiroshi Aoyama JPN Drive M7 Aspar (RCV1000R) 42 m 23,100 s
11. Nicky Hayden USA Drive M7 Aspar (RCV1000R) 42 m 23.173 s
12. Yonny Hernandez COL Pramac Racing (Desmosedici) 42 m 24.640 s
13. Karel Abraham CZE Cardion AB Motoracing (RCV1000R) 42 m 24.999 s
14. Scott Redding GBR Honda Gresini Mieru & Fun (RCV1000R) * 42 m 28.477 s
15. Aleix Espargaro ESP NGM Forward Racing (Forward Yamaha) 42 m 32.071 s
16. Hector Barbera ESP Avintia Racing (Avintia) 42 m 33.326 s
17. Michele Pirro ITA ITA Ducati Team (Desmosedici) 42 m 33.490 s
18. Michael Laverty GBR Paul Bird Motorsport (PBM-ART) 42 m 36.391 s
19. Mike Di Meglio FRA Avintia Racing (Avintia) * 42 m s 42.961
20. Colin Edwards USA NGM Forward Racing (Forward Yamaha) 42 m 45.581 s
21. Broc Parkes AUS Paul Bird Motorsport (PBM-ART) * 42 m 56.543 s



Jumat, 28 Maret 2014

HOW TO BE A GOOD CEO



How to be a good ceo ? have a good plan for the next  10 years
Just a little bit once the CEO of proficient in their work. In fact only 1 out of 20 people CEO Summit. And most of them not knowing what their actual work and only a few can do it well.
And how pentingnyakah performance of a CEO for a company? The CEO's job could be said to be simple, but it is not at all easy.
A CEO represents a high level of responsibility than other jobs. A CEO could be responsible for tasks of everyday operasionalisasi to action steps required in the business.
In an effort, especially the role of CEO of the stub is very crucial. He is a leader who is responsible for the failure or success of a company. Operations, marketing, strategies, funding, creation of corporate culture, human resources, workforce recruitment, termination of employment relationships, sales, community relations, and so on. All such matters are generally dealt with by a CEO.
That's why a CEO should be well chosen. And if we have an effort and we want to choose someone as CEO, we must know what are the conditions that must be met in order to be able to run an individual mandate as CEO. And for those of you who've been CEO, the following descriptions may be reflection if you are already running a job well or not:

Your independent business even the slightest should still have plans to prepare future leaders. People who would help, run, develop and carry on your business. What would happen if the business you already wake up with difficulty, stop it when you're sick, leave or retire, it's because You did not manage to prepare a replacement leader or helper.
“Our future leaders to grow from the experience and knowledge of operations, the use of logic, and has a strong commitment to the company culture.
David O'Reilly. Vice President and CHIEF EXECUTIVE OFFICER of O'Reilly Automotive.

Try You examine from now, how big is your business in the future, how big an employee you'll need, how big Your Branch will build ...
Results of the study were all going to describe to you how will need Your standalone business leadership in the future.
The Arrival Of A Future Leader.
Whether it's enough leadership comes from yourself or from the child itself or from your own family or of an employee should be ... or maybe it should be from the leader of the outsiders?
A future leader should be someone who can treat the company as his own. They are working overtime, doing just about anything to be able to fulfill what had been promised to the customer, whether it's a Sunday, a day off for the sake of the interest of customers and the business. And surely it is in line with you and Your company culture.

To get a future leaders like that, you need a long time. Enjoy preparing them since as early as possible ...

Measures To Cultivate New Leaders.
To give an example. As a business owner, you need to give examples of subordinates how you work, bring them together working not just sent. Show that you pay attention to detail work.
·         Teamwork is everything. Show business success not because someone, but the result of teamwork. Business development decisions should be mutually agreed.
·         Guide and evaluate. As a business owner is not the person who is clever and knows everything. Exchanging ability between you and your employees, you'll know the advantages and disadvantages of each. So you're always ready and easily evaluate and direct the progress of the business and the employees.
·         Make people want to work on dibisnis yours. Appreciate their family and personal interests, just as you have Your family and personal interests. Help them to have the opportunity of time outside hours of work quality along with their families.
Do you throw away your time with employees who are not aligned with Your mission and vision. Sure you will beg to libation office clerk provides an opportunity which is not in line, even though he was a productive employee.
If there are employees who want to quit, You make haste to approve, so you have a lot of time with employees that are in line with Your mission and vision.
If you underestimate your own studies regarding the future leadership. Because it feels capable of fighting on its own. Means you are reluctant and indifferent to advance your own business in the future. From my experience, it does not prepare the future leaders with good, you'd be hard-pressed to enjoy your own exertion on Your old days later..
REFERENSI :