Senin, 07 Januari 2013

Review 3.5


ANALISIS HARAPAN DAN PERSEPSI ANGGOTA TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PADA KOPERASI KREDIT (CREDIT UNION) MANDIRI TEBING TINGGI
FREDYTIO ANDREAS NAPITUPULU 060502154 MANAJEMEN
http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/17380

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan , maka disimpulkan sebagai berikut :

1. Adanya perbedaan antara harapan dan persepsi anggota terhadap Koperasi Kredit (Credit Union)Mandiri Tebing Tinggi. Hal ini ditunjukkan oleh nilai negatif pada setiap variabel kualitas pelayanan yang didapat dari menselisihkan mean harapan dan mean persepsi.
2. Harapan anggota terhadap kualitas pelayanan pada Koperasi Kredit (Credit Union)Mandiri Tebing Tinggi melebihi persepsi. Hal ini ditunjukkan oleh mean harapan adalah 59,0842 dan mean persepsi adalah 56,5368. Artinya responden belum merasa puas dengan kualitas pelayanan pada Koperasi Kredit (Credit Union)Mandiri Tebing Tinggi dan belum sesuai dengan harapan.
B. Saran
1. Sikap sopan terhadap setiap anggota merupakan salah variabel yang memiliki nilai harapan dan persepsi tertinggi. Ini menunjukkan bahwa di Koperasi Kredit (Credit Union)Mandiri Tebing Tinggi sikap karyawan sangat menentukan maju mundurnya koperasi ini. Maka, kedepannya koperasi harus semakin menjaga dan meningkatkan sikap sopan dari karyawan dalam melayani anggota koperasi
2. Adanya nilai negatif dari harapan dengan persepsi pada setiap variabel kualitas pelayanan mengindikasikan harapan yang belum memenuhi persepsi konsumen pada Koperasi Kredit (Credit Union)Mandiri Tebing Tinggi. Perbedaan terbesar terletak pada aspek adanya fasilitas pelengkap misalnya kamar mandi dan kantin (-0,7789) dan peralatan yang canggih digunakan dalam bekerja (-0,4631), kedua aspek tersebut dapat menjadi perhatian bagi pihak Koperasi Kredit (Credit Union)Mandiri Tebing Tinggi untuk dapat memberikan kenyaman bagi anggota,
3. Koperasi Kredit (Credit Union)Mandiri Tebing Tinggi harus lebih memperhatikan lagi kualitas pelayanan karena secara keseluruhan, harapan anggota pada Koperasi Kredit (Credit Union)Mandiri Tebing Tinggi melebihi persepsi.

 DAFTAR PUSTAKA
Boyd, Harper W,dkk, 2000,Manajemen Pemasaran, Edisi Kedua, Erlangga, Jakarta
Ginting, Paham, 2005, Pemasaran Pariwisata: Studi Empiris Tentang Kepuasan dan Kunjungan Berkelanjutan Pariwisata Sumatera Utara, USU Press, Medan.
Ginting, Paham dan Situmorang, 2008 Filsafat Ilmu dan Metode Riset, Terbitan Pertama, USU Press, Medan.
Kismono, Gugup, 2001,Bisnis Pengantar, Cetakan Pertama, Penerbit BPFE- Yogyakarta.
Keegan, Warren J, 2005,Manajemen Pemasaran Global, Edisi Enam, PT Indeks, Jakarta.
Lovelock dan Walker, 2001, Service Marketing: An Asia Pasific Perpective, Peason Education, Sydney.
Lopiyoadi, Rambat, 2003, Manajemen Pemasaran Jasa, Edisi Kedua, Salemba Empat, Jakarta.
Moenir, H.A.S, 2004, Manajemen Pelayanan Umum Di Indonesia, Bumi Aksara, Jakarta.
Ratminto dan Winarsih, 2005, Manajemen Pelayanan Pengembangan Model Konseptual Penerapan Citizen’s Charter dan Standar Pelayanan Minimal, Cetakan Pertama, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Simamora, Bilson, 2001, Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Yang Efektif dan Profitabel, Cetakan Pertama, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Sugiyono, 2008, Metode Penelitian Bisnis: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Cetakan Keduabelas, Alfabeta, Bandung.
Tjiptono, Fandy, 2005, Pemasaran Jasa, Edisi Pertama, Banyumedia, Malang.
Wahyono, Teguh, 2008, Belajar Sendiri SPSS 16: Cara mudah dan Praktis Melakukan Analisis Statistik dengan Berbagai Model Analisis, Cetakan Pertama, PT Gramedia, Jakarta.
Febrianti dan Setiawan, 2007, Analisa Harapan dan Persepsi Konsumen Terhadap Dimensi Website Hotel Bintang Lima Di Surabaya, Jurnal Manajemen Perhotelan, Volume 3 no.2 September 2007.
Putri, Ananda , 2008, Analisa Harapan dan Persepsi Konsumen Terhadap Kualitas Pelayanan Warug Bakso Mas No Medan, Perpustakaan Ekonomi USU, Medan.(tidak dipublikasikan)
Tantrisna dan Prawitasari, 2006, Analisa Harapan dan Persepsi Penumpang Terhadap Kualitas Makanan Yang disediakan Maskapai Penerbangan Domestik Di Indonesia, Jurnal Manajemen Perhotelan, Volume 2 no.1 Maret 2006.
Aisyah mayasari/20211480

Review 3.4


ANALISIS HARAPAN DAN PERSEPSI ANGGOTA TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PADA KOPERASI KREDIT (CREDIT UNION) MANDIRI TEBING TINGGI
 FREDYTIO ANDREAS NAPITUPULU 060502154 MANAJEMEN
http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/17380
BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Uji Validitas dan Reliabilitas
Peneliti mendapatkan kualitas hasil penelitian yang baik, rangkaian penelitian yag dilakukan harus baik pula. Perencanaan yang matang mutlak diperlukan dan alat-alat penelitian seperti kuesioner yang digunakan juga harus dalam kondisi baik. Oleh karena itu, perlu diuji validitas dan reliabilitas
Valid artinya data-data yang diperoleh dengan penggunaan instrument dapat menjawab tujuan penelitian. Reliable artinya konsisten atau stabil. Agar data yang diperoleh valid dan reliable maka dilakukan uji realibilitas.

1. Uji Validitas
Uji Validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 15,00 dengan kriteria sebagai berikut :
a. Jika r hitung positif dan r hitung > r tabel maka butir pernyataan tersebut valid.
b. Jika r hitung negatif atau r hitung < r tabel maka butir pernyataan tersebut tidak valid.
c. r hitung dapat dilihat pada kolom Corrected Item Total Correlation.
Kuesioner terdiri dari 2 (dua) variabel, yaitu variabel harapan dan persepsi yang masing-masing berisikan 14 pernyataan yang menyangkut kualitas pelayanan Koperasi Kredit (Credit Union) Mandiri Tebing Tinggi

Kolom Corrected Item Total Correlation merupakan korelasi antara skor item dengan total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrument. Untuk menguji validitas, butir pernyataan tersebut harus dibandingkan dengan r table pada α= 0,05 dengan n= 30 responden. Maka r tabel = 0,361.
Pada Tabel 4.1 dan. 4.2 dapat diketahui bahwa 14 butir pernyataan baik dari variable harapan maupun persepsi yang dibuat pada kuesioner, ternyata keseluruhan butir valid karena nilai r hitung > r tabel.
TABEL

2. Uji Reliabilitas
Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS 15,00 dengan criteria sebagai berikut :
a. Jika r alfha positif dan lebih besar dari r tabel maka reliable
b. Jika r alfha negative atau r alfha lebih kecil dari r tabel maka tidak reliable



Masing-masing variabel harapan dan persepsi yang terdiri dari 14 pernyataan, sudah dinyatakan valid dan reliabel maka kuesioner bisa digunakan untuk penelitian.

B. Analisis Deskriptif
1. Deskriptif Responden
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anggota yang melakukan transaksi di Koperasi Kredit (Credit Union) Mandiri Tebing Tinggi. Berdasarkan dari wawancara dengan salah satu karyawan per 31 oktober 2009 berjumlah 1987 orang. Sehingga penelitian menetapkan populasi sebesar 1987 orang dengan menarik sampel menggunakan rumus Slovin pada Ginting dan Situmorang (2008: 132) sebagai berikut: 

Berdasarkan ruumus Slovin tersebut penulis menentukan atau membatasi sampel sebanyak 95 orang dengan taraf kesalahan 10 %. Sedangkan mengenai penarikan sampel penulis menggunakan metode “Sampling Insidental” dengan  kriteria siapa saja yang menjadi anggota Koperasi Kredit (Credit Union) Mandiri Tebing Tinggi.
a. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Anggota Koperasi Kredit (Credit Union) Mandiri Tebing Tinggi yang menjadi responden rata-rata berusia 12-64 tahun. Responden yang paling banyak berusia 39 tahun, dengan persentase sebesar 7,4 %.


b. Karakreristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa dari 95 responden, 52,6% responden merupakan Laki-laki dan 47,4% adalah Perempuan.


Tabel 4.6 menunjukkan anggota Koperasi Kredit (Credit Union) Mandiri Tebing Tinggi menjadi responden sebagian besar petani (26,3%) dan wiraswasta (25,3%).

d. Karakreristik Responden Berdasarkan Lamanya Menjadi Anggota
Berdasarkan Tabel 4.7 rata-rata lamanya menjadi anggota antara 1 tahun sampai dengan 10 tahun. Dimana paling banyak berkunjung adalah anggota yang telah masuk koperasi selama 2 tahun sebesar 26,3%.







e. Karakreristik Responden Berdasarkan Frekuensi Berkunjung Dalam 1 Tahun
Sebagian besar responden telah melakukan transaksi di Koperasi Kredit (Credit Union) Mandiri Tebing Tinggi dalam 1 (satu) tahun sebanyak 3 (tiga) kali yaitu sekitar 37,9% dan di atas 3 (tiga) kali sebesar 62,1%.


2. Deskriptif Variabel
Berikut adalah penjelasan secara deskritif persentase hasil penelitian dari harapan dan persepsi anggota terhadap kualitas pelayanan Koperasi Kredit (Credit Union) Mandiri Tebing Tinggi, dengan variabel- variabel yang diteliti dari keandalan (reliability), daya tanggap
(responsiveness), jaminan (assurance), empati (emphaty), bukti fisik (tangible). Tanggapan responden diberi skor sebagai berikut :
Sangat Setuju : diberi skor 5
Setuju : diberi skor 4
Kurang Setuju : diberi skor 3
Tidak Setuju : diberi skor 2
Sangat Tidak Setuju : diberi skor 1

a.      Harapan dan Persepsi Responden terhadap Keandalan Koperasi Kredit (Credit Union) Mandiri Tebing Tinggi.
Keandalan mencerminkan kemampuan Koperasi Kredit (Credit Union) Mandiri Tebing Tinggi memberikan kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan secara akurat dan tepercaya yang meliputi, keandalan pelayanan yang cepat, menangani anggota penuh perhatian dan karyawan sopan dalam menangani anggota. Harapan dan persepsi responden terhadap keandalan dari pelayanan Koperasi Kredit (Credit Union) Mandiri Tebing Tinggi dapat dilihat pada Tabel 4.9.

Berdasarkan Tabel 4.9 dapat diketahui bahwa :
1. Pelayanan yang cepat, dari sisi harapan persentase terbesar responden menjawab setuju 49,5% dan 34,7% menjawab sangat setuju sedangkan menjawab kurang setuju 14,7% dan 1,1%, yang artinya responden setuju bahwa pelayanan yang cepat mempengaruhi kualitas dari kualitas pelayanan Koperasi Kredit (Credit Union) Mandiri Tebing Tinggi dan ada juga responden yang tidak berharap terlalu tinggi sebesar 1,1%. Dari sisi persepsi, persentase responden terbesar menjawab sejutu 53,7% dan sangat setuju 26,3%, sedangkan menjawab kurang setuju 14,7% dan tidak setuju 5,3%. Dapat disimpulkan, responden merasa bahwa pelayanan yang cepat dan sudah sesuai dengan harapan, akan tetapi 5,3% menjawab tidak setuju yang berarti apa yang dirasakan tidak sesuai dengan harapan.
2. Karyawan dalam menangani anggota penuh perhatian, dari sisi harapan terlihat sebagian besar responden menjawab setuju sebesar 63,2% dan 32,6% menjawab sangat setuju sedangkan kurang setuju 4,2%, yang artinya responden setuju bahwa karyawan menangani anggota penuh perhatian mempengaruhi kualitas pelayanan dari Koperasi Kredit (Credit Union) Mandiri Tebing Tinggi. Sebaliknya dari sisi persepsi, persentase responden terbesar menjawab setuju sebesar 69,5% dan sangat setuju 25,3% sedangkan menjawab kurang setuju sebesar 5,3%. Dapat disimpulkan bahwa anggota merasakan lebih diperhatikan oleh karyawan dari apa yang diharapkannya.



3. Karyawan bersikap sopan dalam melayani, dari sisi harapan 18,9% responden menjawab sangat setuju dan 80,0% menjawab setuju sedangkan 1,1% menjawab kurang setuju. Yang artinya responden setuju bahwa karyawan bersikap sopan dalam melayani mempengaruhi kualitas pelayanan Koperasi Kredit (Credit Union) Mandiri Tebing Tinggi. Sebaliknya dari sisi persepsi, persentase responden terbesar menjawab setuju sebesar 74,7% dan sangat setuju 20,0% sedangkan menjawab kurang setuju 5,3%. Dapat disimpulkan bahwa lebih dari separuh responden merasa bahwa karyawan bersikap sopan dalam melayani dan sudah sesuai dengan harapan walaupun ada yang masih ragu-ragu dalam merasakan sikap sopan karyawan.
b. Harapan dan Persepsi Responden terhadap Daya Tanggap Koperasi Kredit (Credit Union) Mandiri Tebing Tinggi.
Daya Tanggap, yaitu suatu kemauan untuk membantu dan memberikan pelayanan yang cepat (responsive) dan tepat kepada anggota dengan menyampaikan informasi yang jelas serta tidak membiarkan anggota menunggu lama karena menjadi persepsi yang negatif dalam kualitas Harapan dan persepsi terhadap daya tanggap dari pelayanan Koperasi Kredit (Credit Union) Mandiri Tebing Tinggi dapat dilihat pada Tabel 4.10. 


1. Sarana yang menarik secara visual dari sisi harapan persentase terbesar responden menjawab setuju sebesar 65,3% dan 27,4%. yang artinya responden setuju bahwa sarana yang menarik secara visual mempengaruhi kualitas pelayanan dari Koperasi Kredit (Credit Union) Mandiri Tebing Tinggi, Sedangkan dari sisi persepsi sebagian responden menjawab tidak setuju 2,1% dan kurang setuju sebesar 12,6% serta setuju 66,3% dan sangat setuju 18,9%. Dapat disimpulkan bahwa responden menganggap sarana sarana yang menarik secara visual dari Koperasi Kredit (Credit Union) Mandiri Tebing Tinggi sudah maksimal dan sesuai dengan harapan mereka, tetapi ada 12,6% responden menjawab kurang setuju yang menganggap bahwa sarana yang menarik visual masih perlu diperhatikan dan 2,1% responden merasa bahwa sarana yang menarik secara visual belum sesuai dengan harapan responden.
2. Karyawan mengutamakan kepentingan terbaik anggota, dari sisi harapan 61,1% responden menjawab setuju dan 34,7% menjawab sangat setuju yang artinya responden setuju bahwa mengutamakan kepentingan terbaik anggota mempengaruhi kualitas pelayanan dari Koperasi Kredit (Credit Union) Mandiri Tebing Tinggi. Sebaliknya, dari sisi persepsi, persentase responden terbesar menjawab setuju sebesar 67,4% dan sangat setuju sebesar 27,4% tetapi ada yang menjawab kurang setuju sebesar 5,3%. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden menganggap mengutamakan kepentingan terbaik anggota dan sesuai dengan harapan. Akan tetapi, 5,3% menjawab kurang setuju yang berarti masih perlunya perhatian lagi.

3. Respon yang cepat saat anggota berkunjung. Dari sisi harapan, 29,5% responden menjawab sangat setuju dan 64,2% responden menjawab setuju, yang artinya responden setuju bahwa respon yang cepat pada saat anggota berkunjung mempengaruhi kualitas pelayanan pada Koperasi Kredit (Credit Union) Mandiri Tebing Tinggi. Sedangkan dari sisi persepsi, persentase responden terbesar menjawab setuju sebesar 62,1% dan sangat setuju sebesar 26,3% serta kurang setuju sebesar 11,6%. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar menganggap tindakan yang cepat pada saat anggota berkunjung dan sudah sesuai dengan harapan dan masih ada yang perlu diperhatikan.
c. Harapan dan Persepsi Responden terhadap Jaminan Koperasi Kredit (Credit Union) Mandiri Tebing Tinggi.
Jaminan, yaitu pengetahuan, kesopansantunan, dan kemampuan karyawan perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya para anggota kepada perusahaan, Harapan dan persepsi responden terhadap jaminan dari pelayanan Koperasi Kredit (Credit Union) Mandiri Tebing Tinggi dapat dilihat pada Tabel 4.11


Berdasarkan Tabel 4.11 di atas dapat diketahui bahwa :
1. Anggota memperoleh informasi yang terpercaya dari karyawan. Dari sisi harapan, persentase terbesar responden menjawab setuju sebesar 56,8% dan 33,7% menjawab sangat setuju, yang artinya responden setuju bahwa karyawan memberikan informasi kepada anggota yang mempengaruhi kualitas pelayanan pada Koperasi Kredit (Credit Union) Mandiri Tebing Tinggi. Sedangkan dari sisi persepsi, sebagaian responden menjawab setuju sebesar 68,4%dan sangat setuju sebesar 25,3% serta kurang setuju sebesar 6,3%. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden menganggap karyawan selalu menginformasikan apa pun tentang koperasi. Tetapi, 6,3% responden kurang setuju yang berarti ada yang perlu di perhatikan karyawan dalam menginformasikan sesuatu kepada anggota.
2. Karyawan sabar dalam menghadapi keluhan-keluhan anggota. Dari sisi harapan, 30,5% responden menjawab sangat setuju dan 58,9% responden menjawab setuju, yang artinya responden setuju bahwa karyawan sabar dalam menghadapi keluhan-keluhan anggota yang mempengaruhi kualitas pelayanan pada Koperasi Kredit (Credit Union) Mandiri Tebing Tinggi. Sedangkan dari sisi persepsi, persentase responden terbesar menjawab setuju sebesar 52,6% dan sangat setuju sebesar 24,2% serta  kurang setuju sebesar 23,2%. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar menganggap karyawan sabar dalam menangani keluhan-keluhan anggota dan sudah sesuai dengan harapan tetapi masih ada responden menjawab kurang setuju sebesar 23,2% yang artinya masih ada yang perlu diperhatikan.

3. Anggota mendapatkan pelayanan yang sopan dari karyawan. Dari sisi harapan, 27,4% responden menjawab sangat setuju dan 72,6% responden menjawab setuju, yang artinya responden setuju mendapatkan pelayanan yang sopan dari karyawan yang mempengaruhi kualitas pelayanan pada Koperasi Kredit (Credit Union) Mandiri Tebing Tinggi. Sedangkan dari sisi persepsi, persentase responden terbesar menjawab setuju sebesar 88,4% dan sangat setuju sebesar 11,6%. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar menganggap responden mendapatkan pelayanan yang sopan dari karyawan yang sudah sesuai dengan harapan.
d. Harapan dan Persepsi Responden terhadap Empati Koperasi Kredit (Credit Union) Mandiri Tebing Tinggi.
Empati, yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual atau pribadi yang diberikan kepada para pelanggan dengan berupaya memahami keuntungan anggota. Harapan dan persepsi responden terhadap empati dari kualitas pelayanan pada Koperasi Kredit (Credit Union) Mandiri Tebing Tinggi dapat dilihat pada Tabel 4.12



Berdasarkan Tabel 4.12 di atas dapat diketahui bahwa :
1. Anggota mendapatkan perhatiaan individual dari setiap karyawan. Dari sisi harapan, persentase terbesar responden menjawab setuju sebesar 52,6% dan 38,9% menjawab sangat setuju, yang artinya responden setuju bahwa memberikan perhatian secara khusus kepada setiap anggota yang mempengaruhi kualitas pelayanan pada Koperasi Kredit (Credit Union) Mandiri Tebing Tinggi. Sedangkan dari sisi persepsi, sebagian responden menjawab sangat setuju sebesar 28,4% dan setuju sebesar 65,3% tetapi ada yang menjawab kurang setuju 4.2% dan tidak setuju 2,1%. Dapat disimpulkan bahwa sebagian responden menganggap memberikan perhatian secara khusus kepada setiap anggota dari Koperasi Kredit (Credit Union) Mandiri Tebing Tinggi yang sudah maksimal dan sesuai dengan harapan mereka, tetapi masih ada 4,2% yang perlu mendapatkan perhatian khusus yang perlu diperhatikan lagi, dan 2,1% responden merasa bahwa memberikan perhatian secara khusus kepada setiap anggota belum sesuai dengan harapan responden.
2. Karyawan memiliki kemampuan dalam menjawab pertanyaan setiap anggota. Dari sisi harapan, persentase terbesar responden menjawab setuju sebesar 46,3% dan 34,7% menjawab sangat setuju, yang artinya  responden setuju bahwa karyawan memiliki kemampuan dalam menjawab setiap pertanyaan anggota yang mempengaruhi kualitas pelayanan pada Koperasi Kredit (Credit Union) Mandiri Tebing Tinggi. Sedangkan dari sisi persepsi, sebagian responden menjawab sangat setuju sebesar 31,6% dan setuju sebesar 46,3% tetapi ada yang menjawab kurang setuju 22,1% . Dapat disimpulkan bahwa sebagian responden menganggap karyawan memiliki kemampuan dalam menjawab pertanyaan setiap anggota pada Koperasi Kredit (Credit Union) Mandiri Tebing Tinggi yang sudah maksimal dan sesuai dengan harapan mereka, tetapi masih ada 22,1% yang perlu diperhatikan lagi.

3. Koperasi buka sesuai dengan keinginan anggota. Dari sisi harapan, persentase terbesar responden menjawab setuju sebesar 69,5% dan 23,2% menjawab sangat setuju, yang artinya responden setuju bahwa koperasi buka sesuai dengan keinginan anggota yang mempengaruhi kualitas pelayanan pada Koperasi Kredit (Credit Union) Mandiri Tebing Tinggi. Sedangkan dari sisi persepsi, sebagian responden menjawab sangat setuju sebesar 14,7% dan setuju sebesar 71,6% tetapi ada yang menjawab kurang setuju 13,7%. Dapat disimpulkan bahwa sebagian responden menganggap koperasi sudah buka sesuai dengan keinginan anggota dari Koperasi Kredit (Credit Union) Mandiri Tebing Tinggi yang sesuai dengan harapan mereka, tetapi masih ada 13,7% yang perlu diperhatikan lagi mengenai waktu bukanya.


e. Harapan dan Persepsi Responden terhadap Bukti Fisik Koperasi Kredit (Credit Union) Mandiri Tebing Tinggi.
Bukti Fisik, yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukkan eksistensinya kepada pihak eksternal. Harapan dan persepsi responden terhadap bukti fisik dari pelayanan Koperasi Kredit (Credit Union) Mandiri Tebing Tinggi


Berdasarkan Tabel 4.13 di atas dapat diketahui bahwa :
1. Peralatan yang canggih digunakan dalam bekerja. Dari sisi harapan, persentase terbesar responden menjawab setuju sebesar 64,2% dan 28,4% menjawab sangat setuju, yang artinya responden setuju bahwa peralatan yang canggih digunakan dalam bekerja yang mempengaruhi kualitas pelayanan pada Koperasi Kredit (Credit Union) Mandiri Tebing Tinggi. Sedangkan dari sisi persepsi, sebagian responden menjawab sangat setuju sebesar 20,0% dan setuju sebesar 48,4% tetapi ada yang menjawab kurang setuju 17,9% dan tidak setuju 13,7%. Dapat disimpulkan bahwa sebagian responden menganggap peralatan yang digunakan cukup canggih yang sudah sesuai dengan harapan mereka, tetapi masih ada 17,9% yang perlu diperhatikan lagi, dan 13,7% responden merasa bahwa peralatan yang digunakan belum canggih
2. Adanya fasilitas pelengkap. Dari sisi harapan, persentase terbesar responden menjawab setuju sebesar 58,9% dan 30,5% menjawab sangat setuju, yang artinya responden berharap mendapatkan fasilitas pelengkap yang mempengaruhi kualitas pelayanan pada Koperasi Kredit (Credit Union) Mandiri Tebing Tinggi. Sedangkan dari sisi persepsi, sebagian responden menjawab sangat setuju sebesar 8,4% dan setuju sebesar 41,1% tetapi ada yang menjawab kurang setuju 34,7% dan tidak setuju 15,8%. Dapat disimpulkan bahwa sebagian responden menganggap fasilitas pelengkap yang digunakan sudah sesuai dengan harapan mereka
tetapi masih ada 34,7% yang perlu diperhatikan lagi, dan 15,8% responden merasa bahwa tidak adanya fasilitas pelengkap.




C. Analisis Perbedaan antara Harapan dan Persepsi Anggota Terhadap Kualitas Pelayanan Pada Koperasi Kredit (Credit Union) Mandiri Tebing Tinggi
Penulis untuk menganalisis perbedaan antara harapan dan persepsi dibutuhkan mean dari masing-masing variabel. Nilai perbedaan diperoleh dengan cara mengurangi mean dari persepsi dengan mean dari harapan





Tabel 4.14 menunjukkan bahwa seua perbedaan bernilai negatif. Hal itu berarti bahwa nilai persepsi lebih kecil daripada harapan. Perbedaan paling kecil terletak pada variabel keandalan yaitu karyawan sopan dalam  menangani anggota sebesar -0,0315. Perbedaan paling besar terletak pada variabel bukti fisik yaitu adanya fasilitas pelengkap sebesar -0,7789. Menurut Lovelock (2001 : 92), jika persepsi lebih kecil daripada harapan (P<H) anggota akan memberikan suatu anggapan negatif terhadap pelayanan yang telah diterimanya tersebut. Hal ini akan menimbulkan suatu ketidakpuasan pada anggota. Sehingga dapat disimpulkan bahwa anggota belum merasa puas dengan kualitas pelayanan Koperasi Kredit (Credit Union) Mandiri Tebing Tinggi.
D. Uji Hipotesis (Uji Perbandingan Rata-rata, Paired Sampled T Test)
1. Uji Signifikansi
Uji perbandingan rata-rata dilakukan untuk menguji apakah adanya perbedaan nilai antara harapan dan persepsi anggota terhadap kualitas pelayanan Koperasi Kredit (Credit Union) Mandiri Tebing Tinggi bersifat signifikan. Dalam penelitian ini digunakan Paired Sampled T Test untuk membandingkan perbedaan mean antara harapan dan persepsi anggota, dan dibandingkan pada kelompok sampel yang sama. Nilai mean per variabel di input kedalam SPSS software baik mean harapan dan persepsi. Dari data tersebut dilakukan pembandingan mean.

Sumber : Hasil pengolahan data SPSS 15,00. 2010
Mean harapan anggota terhadap kualitas pelayanan dibandingkan dengan persepsi anggota terhadap kualitas pelayanan pada Koperasi Kredit (Credit Union) Mandiri Tebing Tinggi. Pada Tabel 4.15 diketahui bahwa secara keseluruhan persepsi anggota belum dapat memenuhi harapan konsumen akan kualitas pelayanan pada Koperasi Kredit (Credit Union) Mandiri Tebing Tinggi. Hal ini terlihat dari rata-rata mean harapan anggota terhadap kualitas pelayanan pada Koperasi Kredit (Credit Union) Mandiri Tebing Tinggi sebesar 59,0842 dengan standart deviasi 4,70324, sedangkan mean dari persepsi anggota terhadap kualitas pelayanan dari pelayanan Koperasi Kredit (Credit Union) Mandiri Tebing Tinggi adalah 56,5368 dengan standart deviasi 4,16881

Pada Tabel 4.16 diketahui bahwa selisih mean antara harapan dan persepsi adalah 2,54737. Hasil perhitungan t statistic menghasilkan nilai sebesar 3,911 dan signifikansi sebesar 0,000 (<α=0,05) bias disimpulkan bahwa perbedaab mean antara harapan dan persepsi anggota terhadap kualitas pelayanan pada Koperasi Kredit (Credit Union) Mandiri Tebing Tinggi adalah signifikan.

2. Pembuktian Hipotesis
Hipotesis 1 :
Ada perbedaan antara harapan dan persepsi anggota terhadap kualitas pelayanan pada Koperasi Kredit (Credit Union) Mandiri Tebing Tinggi.
Ho : μ1 – μ2 = 0, artinya tidak ada perbedaan antara harapan dan persepsi anggota terhadap kualitas pelayanan pada Koperasi Kredit (Credit Union) Mandiri Tebing Tinggi.
Ha : μ1 – μ2 ≠ 0, artinya ada perbedaan antara harapan dan persepsi anggota terhadap kualitas pelayanan pada Koperasi Kredit (Credit Union) Mandiri Tebing Tinggi.
Kriteria pengambilan keputusan :
Ho diterima jika t hitung < t tabel pada α = 5 %
Ha diterima jika t hitunh > t tabel pada α = 5 %
Hipotesis pertama dilakukan pengujian 2 arah. Dalam pengujian 2 arah, nilai t yang digunakan adalah t α/2. Berdasarkan Tabel 4.16 diperoleh nilai t hitung sebesar 3,911. Dengan menggunakan α = 0,025 (α/2), df = N-1= 95-1= 94, diperoleh nilai tabel sebesar 2,000. Syarat Ho ditolak adalah t hitung >t tabel. Dari data di atas diperoleh 3,911>2,000, maka kesimpulannya Ho ditolah dan Ha diterima yang artinya dugaan adanya perbedaan antara harapan dan persepsi anggota terhadap kualitas pelayanan pada Koperasi Kredit (Credit Union) Mandiri Tebing Tinggi diterima.
Hipotesis 2 :
Harapan anggota terhadap kualitas pelayanan pada Koperasi Kredit (Credit Union) Mandiri Tebing Tinggi melebihi persepsi.
Ho : μ1 ≤ μ2, artinya harapan lebih kecil atau sama dengan persepsi
Ha : μ1 >μ2, artinya harapan lebih besar dari persepsi.
Kriteria pengambilan keputusan :
Ho diterima jika t hitung < t tabel pada α = 5 %
Ha diterima jika t hitunh > t tabel pada α = 5 %
Hipotesis kedua dilakukan 1 arah. Dalam pengujian 1 arah, nilai t yang dipergunakan adalah t α. Dari Tabel 4.16 diperoleh nilai t hitung sebesar 3,911. Dengan menggunakan α = 0,05 df = 95, diperoleh nilai t tabel sebesar 1,671. Syarat Ho ditolak adalah jika t hitung > t tabel. Dari data di atas diperoleh 3,911> 1,671. Maka kesimpulannya Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya adanya dugaan bahwa harapan anggota terhadap kualitas pelayanan pada pada Koperasi Kredit (Credit Union) Mandiri Tebing Tinggi melebihi persepsi maka hipotesi dua diterima.
Aisyah mayasari/20211480

Review 3.3


ANALISIS HARAPAN DAN PERSEPSI ANGGOTA TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PADA KOPERASI KREDIT (CREDIT UNION) MANDIRI TEBING TINGGI
FREDYTIO ANDREAS NAPITUPULU 060502154 MANAJEMEN
http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/17380

BAB III
GAMBARAN PERUSAHAAN


A. Profil Perusahaan

Koperasi Kredit (Credit Union) Mandiri didirikan di Kota Tebing Tinggi, pada tanggal 10 Maret 1987 dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan anggota koperasi khususnya. Didasari kejujuran dan transparansi serta dikelola secara professional, tetap konsisten untuk melayani masyarakat, kini kami telah menjadi Koperasi terbesar kedua di Indonesia. Koperasi Kredit (Credit Union) Mandiri Tebing Tinggi telah melayani 17.008 orang anggota dengan total asset Rp. 49.882.175.662,- (Neraca Febuari 2008), dan telah berpengalaman dengan sejumlah prestasi yang diraih baik tingkat kota propinsi maupun nasional. Kini, kehadiran CU Mandiri di tiga kota besar propinsi Sumatera Utara disambut antusias oleh masyarakat karena secara nyata dinilai mampu memberikan kontribusi yang sangat besar bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Nama : Koperasi Kredit/ Credit Union (CU) Mandiri
BadanHukum:518.503/06/BH/II/ PD.KUK/2007
Tanggal Badan Hukum : 8 Oktober 2007
Kantor Pusat :Jl. Langsat No. 32 Kelurahan Rambung Kec. Padang Hilir Kota Tebing Tinggi
Tanggal Berdiri : 10 Maret 1987
Wilayah Kerja : Propinsi Sumatera Utara



 B. Struktur Organisasi







C. Visi dan Misi

Visi :    Menjadi Koperasi Kredit yang termasuk 5 (lima) besar di Indonesia
Misi :
1. Mengembangkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dari pengurus, manajemen dan anggota.
2. Turut berperan aktif dalam meningkatkan kualitas kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat umum

3. Meningkatkan efisiensi dalam rangka mewujudkan lembaga keuangan yang sehat, aman, mandiri dan professional

4. Menjadi koperasi model bagi gerakan koperasi di seluruh Indonesia.
5. Menjadi lembaga keuangan alternatif terbai di Indonesia.

D. Keistimewaan dan Kelebihan

Keistimewaan koperasi adalah berhasil mempertemukan manajemen yang profesional dengan manajemen gerakan sosial pemberdayaan masyarakat. Pertemuan ini menjelaskan arah dan tujuan lembaga, yakni kesejahteraan masyarakat.
Kelebihan CU Mandiri :
1.      Terbuka kepemilikannya bagi siapapun tanpa membedakan suku, agama, ras, dan faktor pembeda lainnya. CU Mandiri milik anggota, bukan milik pribadi, bukan bisnis perorangan atau golongan tertentu, yang membedakannya dengan Bank Perkreditan Rakyat dan Koperasi Simpan Pinjam.
2.       Memiliki jaringan kerja mulai dari tingkat daerah, nasional, sampai internasional.
3.      Memiliki produk asuransi untuk melindungi simpanan dan pinjaman, sehingga investasi aman dan keluarga/ ahli waris terhindar dari tuntutan pelunasan pinjaman apalagi anggota meninggal dunia atau cacat total ketika masih memiliki pinjaman.
4.      Menempatkan pendidikan sebagai landasan utama lembaga, dimulai dari pendidikan bagi setiap anggota baru sampai keterbukaan CU Mandiri terhadap lembaga sejenis untuk studi banding dan pendidikan bagi pengurus.
5.      Memberikan manfaat/ jasa simpanan yang lebih tinggi dibandingkan lembaga sejenis
6.      Menerapkan bunga pinjaman lebih rendah dibandingkan lembaga sejenis
7.       Berdiri dan eksis selama 21 tahun sejak berdirinya
8.       Empat kali menjadi koperasi berprestasi di Kota Tebing Tinggi, 3 kali di tingkat Nasional dan memperoleh berbagai penghargaan lainnya untuk General Manajer.
E. Keanggotaan
Anggota CU Mandiri terdiri dari 2 (dua) kelompok besar, yakni anggota biasa dan anggota luar biasa .
1. Anggota Biasa dikelompokkan dalam 2 (dua) bagian berdasarkan jalur penerimaannya, yakni :
a. Anggota Biasa berpenghasilan bulanan, dimana anggota diharuskan menyimpan terlebih dahulu selama 6 bulan. Umumnya berprestasi sebagai karyawan tetap di perusahaan swasta, PNS dan profesi lainnya yang memperoleh penghasilannya sekali sebulan.
b. Anggota Biasa berpenghasilan harian (Anggota Microfinance), dimana anggota
diberi pinjaman langsung secara bertahap dimulai dari pinjaman Rp.550.000,-
Umumnya berprofesi sebagai  pedagang keliling, pemilik kios kecil, pengecer,
pedagang pasar tradisional, supir angkutan dan profesi lainnya yang berpenghasilan
setiap hari.
2. Anggota Luar Biasa adalah anak-anak dari anggota yang didaftarkan dengan
ketentuan khusus. Persyaratan untuk diterima menjadi Anggota Biasa :
a. Mengisi formulir pendaftaran
b. Menyerahkan pasphoto ukuran 3x4 cm sebanyak 2 (dua) lembar (dapat menyusul)
c. Menyerahkan foto copy KTP yang masih berlaku sebanyak 1 (satu) lembar
d. Melunasi :
1) Uang Pangkal : Rp 75.000  (satu kali bayar selama menjadi anggota)
2) Simpanan Pokok ; Rp 100.000 (satu kali bayar selama menjadi anggota)
3) Simpanan Wajib : Rp 30.000  (simpanan minimal per bulan)
4) Simpanan Sukarela : Sesuai kemampuan anggota, tidak wajib, dapat di setor kapan saja.
5) Biaya Buku Anggota : Rp 3.000
6) Biaya Dakesma : : Rp 20.000 (satu kali setahun)
 7) Biaya Pendidikan : Rp 25.000
Total ; Rp 253.000 (Dua ratus lima puluh tiga ribu rupiah)

Sedangkan untuk anggota luar biasa, uang pangkal cukup dibayar sebesar Rp. 15.000,- dan tanpa biaya pendidikan sehingga total jumlah dilunasi saat diterima menjadi anggota luar biasa hanya sebesar Rp. 168.000,- (Seratus enam puluh delapan ribu rupiah).
Anggota Microfinace/ berpenghasilan harian, dapat melunasi persyaratan pembayaran untuk diterima menjadi anggota dengan dipotong dari sejumlah pinjaman pertama yang diterima. Pelayanan CU Mandiri terhadap kaum lemah seperti pedagang keliling, pemilik kios kecil, pedagang eceran, dll. Yang selama ini sulit mendapatkan akses tambahan modal dari lembaga keuangan lain, bank maupun koperasi sejenis, merupakan langkah nyata perwujutan solidaritas terhadap sesame, peduli dan mengajarkan saudara/i kita yang bekerja pada sektor informal untuk menyisihkan sebagian kecil dari penghasilannya per hari untuk ditabung, disamping mereka juga mendapatkan modal tambahan yang berguna bagi pengembangan usahanya.
Pilar Utama Credit Union yakni Pendidikan, Solidaritas. Dan Swadaya tetap menjadi bekal awal bagi seluruh anggota baru yang diterima. Seluruh anggota baru diwajibkan mengikuti pendidikan sebelum diterima resmi menjadi anggota.
F. Jenis Simpanan/ Tabungan

1. Simpanan Saham
Simpanan Saham terdiri dari Simpana Wajib dan Simpanan Sukarela. Manfaat dari simpanan saham adalah :
a. Menghasilkan deviden sebesar 1,25 % per bulan atau 15 % per tahun
b. Dapat digunakan sebagai jaminan pinjaman
c. Dipergunakan sebagai dasar menentukan kelipatan pinjaman

Kewajiban setiap anggota untuk menabung adalah dengan minimal menyetor Simpanan Wajib sebesar Rp 30.000,- per bulannya. Kelebihan simpanan akan dibukukan pada Simpanan Sukarela. Kekuatan anggota terletak pada besarnya simpanan saham ini. Simpanan saham ini :
a. Tidak dapat ditarik selama menjadi anggota
b. Dilindungi dengan program DAPERMA (Dana Perlindungan Bersama)
2. Simpanan Non Saham
Simpanan Non Saham terdiri dari :
a. SIBUHA (Simpanan Bunga Harian)
Simpanan layaknya produk tabungan/ rekening biasa di bank, dimana simpanan dan penarikannya dapat dilakukan setiap hari kerja. Saldo awal harus disetor untuk pembukuan rekening ini sebesar Rp. 500.000,-. Keuntungan yang diperoleh dengan memiliki simpanan ini adalah :
1) Jasa simpanan sebesar 0,95 % per bulan, jauh di atas jasa sipanan bank
2) Biaya administrasi 1 (satu) per mil dari jumlah setoranm jauh lebih rendah dari biaya administrasi bank.
3) Penarikan simpanan tidak dikenakan biaya apapun

b. SISUKA (Simpanan Sukarela Berjangka)
Simpanan SISUKA layaknya produk deposito di bank, dengan jangka waktu simpanan minimal 1 bulan. Saldo awal simpanan ini minimal Rp 1.000.000,-. Saldo dapat di tambah kapan saja anggota mengiginkan , dengan perhitungan jangka waktu simpan dimulai sejak penambahan jumlah simpanan di maksud. Keuntungan yang diperoleh dengan memiliki simpanan ini :

1) Jasa simpanan sebesar 1,05% per bulan untuk 6 (enam) bulan pertama dan 1,15% perbulan untuk bulan selanjutnya. Jauh di atas bunga deposito bank.
2) Biaya administrasi 1 (satu) per mil dari sejumlah setoran , jauh lebih rendah dari biaya administrasi bank.
3) Penarikan simpanan setelah jatuh tempo tidak dikenakan biaya apapun, tetapi penarikan simpanan sebelum jatuh tempo tidak diberikan jasa simpanan.

c. TABEMA dan TAHTA
TABEMA (Tabungan Beasiswa Mandiri) adalah tabungan anggota guna mempersiapkan masa depan anak anggota, terutama menyiapkan biaya pendidikan yang semakin tinggi setiap tahunnya.
TAHTA (Tabungan Hari Tua) adalah tabungan anggota guna mempersiapkan masa depan anggota, terutama menyiapkan biaya hidup dihari tua. Saldo awal tabungan ini minimal Rp. 1.000.000,-. Biaya administrasi yang dikenakan adalah sebesar Rp 3.000,- untuk setiap sertifikatnya.
Keuntungan yang diperoleh dengan memiliki tabungan ini adalah :
a) Jasa simpanan sebesar 15% per tahun
b) Biaya administrasi tidak dikenakan selama simpanan tidak ditarik
c) Setiap anggota dapat memiliki lebih dari 1 (satu) lembar TABEMA atau TAHTA.

Simpanan SISUKA minimal disimpan selama 15 tahun. Penarikan sebelum tahun ke 16, dikenakan pemotongan sebesar 15% dari akumulasi tabungan pada saat penarikan.
Simpanan non saham SISUKA :
1) Dapat dijadikan agunan pinjaman dengan ketentuan, tidak dapat ditarik sebelum saldo pinjaman sama dengan jumlah simpanan saham
2) Tidak menjadi penentu plafon pinjaman anggota

3) Tidak dimasukkan dalam program DAPERMA karena penarikan dapat dilakukan kapan saja (sewaktu-waktu)

3. Simpanan Anggota Luar Biasa
CU Mandiri juga melayani Simpanan Anggota Luar Biasa. Anggota Luar Biasa adalah anak-anak dari anggota yang berusia 1 bulan sampai dengan 18 tahun yang belum menikah dan belum bekerja serta didaftarkan orangtuanya menjadi anggota.
Simpanan dapat disetor dan ditarik kapan saja, dengan bunga 1,25% per bulan tanpa biaya administrasi. Anggota luar biasa juga diikutsertakan dalam program DAPERMA. Perbedaannya dengan anggota biasa, anggota luar biasa tidak dapat mengajukan pinjaman. Bandingkan produk ini dengan tabungan yang diselenggarakan oleh Bank atau Lembaga Kuangan lainnya.

G. Deviden
Perhitungan deviden jujur dan benar sesuai ketentuan yang ditetapkan pada Rapat Anggota Tahunan, tahun sebelumnya. Maka CU Mandiri secara Konsisten dan transparan langsung menghitung deviden sebesar 1,25% per bulan dikali jumlah saham pada bulan tersebut.
Untuk meningkatkan simpanan anggota mulai tahun buku 2008, CU Mandiri merencanakan aakan meyisihkan 50% dari deviden yang diterima setiap anggota sebagai simpanan sukarela. Dengan demikian diharapkan,
jumlah simpanan anggota yang digunakan sebagai dasar penentuan kelipatan pinjaman maupun dasar perhitungan perolehan DAPERMA menjadi lebih besar. Semakin besar tahungan, kekuatan kita semakin bertambah. Kekuatan tabungan yang semakin bertambah setiap tahunnya, tentu secara langsung mempengaruhi tingkat kesejahteraan anggota dan keluarganya.
Simpanan saham anggota dilindungi dengan asuransi dalam program DAPERMA dengan nilai maksimal Rp 35.000.000,- (Tiga puluh lima juta rupiah).

H. Pinjaman
CU Mandiri memberikan pinjaman kepada setiap anggotanya yang mengajukan pinjaman. Secara garis besar, pinjaman dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yakni:
1. Pinjaman Anggota Biasa, dengan ketentuan :
 a) Sudah menjalani masa keanggotaan minimal selama 6 bulan
b) Memenuhi persyaratan TUKKEPPAR (TU : Tujuan pinjaman untuk keperluan apa, mendesak atau tidak, produktif atau providen, K : Kerajinan Menabung, KE : Kemampuan mengembalikan pinjaman dengan menghitung pendapatan rata-rata perbulan, P : Pengembalian pinjaman yang lalu untuk pinjaman berikutnya, PAR : partisipai anggota, yang dinilai dari keaktifan mengikuti kegiatan CU pra RAT.
c) Pinjaman pertama maksimal Rp. 500.000. Pinjaman berikutnya dapat disetujui beringkat (2 kali pinjaman sebelumnya) dan maksimal sebesar 5 (lima) kali jumlah pinjaman.
d) Bunga pinjaman sebesar 2,5% perbulan menurun, bersadarkan saldo pinjaman
e) Tenggang waktu pinjaman antara 1 s/d 48 bulan
f) Menyerahkan surat berharga (surat tanah, BPKB, dll) sebagai agunan untuk pinjaman lebih besar dari simpanan.

2. Pinjaman Anggota Microfinance , dengan ketentuan :
a) Memiliki usaha atau pekerjaan dengan berpenghasilan harian
b) Pinjaman pertama maksimal Rp 500.000,- . Pinjaman berikutnya dapat disetujui bertingkat (dua kali pinjaman sebelumnya) dan maksimal sebesar 5 (lima) kali jumlah simpanan.
c) Bunga pinjaman sebesar 5 % per bulan menurun, berdasarkan saldo pinjaman.
d) Tenggang waktu pinjaman antara 1 (satu) sampai dengan 4 (empat) bulan
e) Pengutipan cicilan dilakukan oleh petugas microfinance
f) Menyerahkan surat berharga (surat tanah, BPKB, dll) sebagai agunan untuk pinjaman lebih besar dari simpanan.


Pinjaman dilindungi dengan asuransi melalui program DAPERMA dengan nilai maksimal perlindungan pinjaman sebesar Rp 50.000.000,- (Lima puluh juta rupiah). Dengan mengikuti program ini, anggota dan keluarga yang mengalami cacat total atau meninggal dunia dengan sisa pinjaman sama dengan atau lebih kecil dari Rp 50.000.000,- tidak diharuskan membayar sisa pinjamannya. Ahli waris anggotanya hanya diminta untuk mengurus surat keterangan sakit (cacat total) dari Rumah Sakit Umum Pusat Pemerintah atau Surat Keterangan Kematian dari Lurah setempat.
Memang mendapatkn pinjaman di CU Mandiri tidak semudah mendapatkan pinjaman di Bank yang cenderung terkesan instant. Di CU Mandiri anggota lebih ditekankan untuk memperkuat kemampuan meminjam dengan memperbesar simpanan. Karena semakin besar simpanan, semakin besar pula kemampuan anggota memperoleh pinjaman tanpa agunan.

I. DAPERMA (Dana Perlindungan Bersama)
DAPERMA adalah program yang diselenggarakan oleh Induk Koperasi Kredit (INKOPDIT) dibawah kementerian Koperasi dan UKM secara nasional yang bertujuan melindungi Koperasi Kredit dari kehancuran dan memberikan santunan kematian yang layak bagi anggotanya. Hanya anggota yang menabung secara teratur setiap bulannya yang berhak atas klaim DAPERMA.

J. DAKESMA (Dana Kesejahteraan Bersama)
DAKESMA adalah dana yang wajib disetorkan oleh setiap anggota sebesar Rp 20.000,- (dua puluh ribu rupiah) pertahun. Dengan dana ni ahli waris (keluarga dari anggota) yang meninggal dunia, berhak atas santunan sebesar Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah) dan diserahkan langsung pada saat kunjungan oleh pengurus/ manajemen ke rumah duka.



K. Kantor Cabang
1) Cabang I – Penggalangan
Desa Penggalangan, Telp (0621) 7007050
Kecamatan Bandar Khalifah- Kab. Serdang Bedagai

2) Cabang II – Sei Deras
Jl. Besar, Simpang Kebun Kopi, Telp (0621)632815
Kecamatan Sei Suka – Kab. Batubara

3) Cabang III – Sei Rampah
Jl. Pangkalan Budiman, Telp (0621)442110
Kecamatan Sei Rampah – Kab. Serdang Bedagai

4) Cabang IV – Dolok Masihul
Jl. Pahlawan Dolok masihul, Telp (0621) 391085
Kecamatan Dolok Masihul- Kab. Serdang Bedagai

5) Cabang V – Sambosar Raya
Jl. Besar Sambosar Raya, HP. 08139702288
Kecamatan Silau Kahean- Kab. Simalungun

6) Cabang VI – Kota Medan
Jl. A,H Nasution No 98 , Telp (061) 77085388
Kecamatan Medan Johor- Kota Medan

7) Cabang VII—Kota Tebing Tinggi
Jl. Langsat No.32 ,Telp (0621) 21753
Kecamatan Rambung – Kota Tebing Tinggi


Aisyah mayasari/29211480