FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN KOPERASI
CREDIT
UNION DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
(Studi
Kasus: Koperasi Credit Union Partisipasi Sukamakmur
Kecamatan
Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang)
Nurlela
Ketaren
Abstract:
This
research is about the factors that influence The Credit Union Cooperation
in
community empowerment. The problem in this research is what are the factors
that
influence
the success in Credit Union Cooperation “Partisipasi Sukamakmur” in
community
empowerment and how is the community empowerment concept through
Credit
Union Cooperation “Partisipasi Sukamakmur”.
This
research used the quantitative and qualitative methods. The total population is
the
whole
members of Credit Union Cooperation or 204 people. The number of debtors in
this
Credit Union is 80 people and 50% of them (40 people) became the sample of this
research.
From 40 people, the researcher chose 5 people whom the researcher thought that
they
have the deep and necessary knowledge to be informants.
Community
empowerment through Credit Union Cooperation “Partisipasi Sukamakmur”
has
been done through the rountine guidance average 36,62% (91,55%). The efforts
are to
improve
value and prestige religious activity, social devotion and agriculture. The
community
empowerment oriented to create the self effort community (through the
animal
breeding activities) which has the similar interest to cooperate, identified
the
similar
necessity to fulfill the similar necessity. Community Development in Credit
Union
Cooperative is the efforts to improve the quality of social life including
economics,
education,
public health and social culture improvements. Therefore the factors that
influence
the success Credit Union Cooperation “Partisipasi Sukamakmur” have so great
influences
through the community empowerment that make it possible for its members to
improve
their social life quality and also can enlarge the influences in the process
which
influences
the social economic and capital in Credit Union Cooperation.
Keywords:
The
factors of success Credit Union and community empowerment
PENDAHULUAN
Salah satu lembaga yang sesuai dengan pembangunan
masyarakat pedesaan dalam upayapemberdayaan ekonomi rakyat adalah koperasi Hal
ini dikarenakan koperasi memiliki prinsip gotong royong, rasa kebersamaan dan
rasa kekeluargaan. Organisasi koperasi yang
diperlukan
masyarakat adalah koperasi yang jujur dan dinamis sehingga potensi anggota
dalam menghimpun dana dapat terwujud (Badaruddin dkk, 2005).
Pembangunan
koperasi identik dengan mengatasi kemiskinan. Menurut Bung Hatta,
koperasi
yang berazaskan pasal 33 UUD 1945 merupakan satu-satunya jalan untuk
mendekatkan
jurang perbedaan antara yang kaya dengan yang miskin (Mubyarto 2003:10).
Secara
makro dapat dilihat peranan koperasi yang semakin melembaga dalam
perekonomian,
antara lain; meningkatnya manfaat koperasi bagi masyarakat dan
lingkungan,
pemahaman yang lebih mendalam terhadap azas, sendi serta tata kerja koperasi;
meningkatnya
produksi, pendapatan dan kesejahteraan; meningkatnya pemerataan dan
keadilan;
meningkatnya kesempatan kerja. Semua ini mengakibatkan pertumbuhan
struktural
dalam perekonomian nasional yang tergantung pada Co-operative Growth, Cooperative
Share dan Co-operative Effect yang
melibatkan,
memberdayakan segenap lapisan masyarakat, sehingga dapat mengatasi
kemiskinan
(Sukamdiyo, 1996). Credit union diperuntukkan bagi setiap
orang
yang mau menciptakan asset dengan cara menabung dengan harapan hari esok
akan lebih sejahtera. Konsep credit union sangat berbeda dengan,
koperasi kredit, kartu kredit, mobil kredit, rumah kredit, dan barang-barang
kredit lainnya. Barang-barang tersebut dilunasi secara perlahan-lahan tanpa
memiliki nilai tabungan didalamnya. Setelah lunas, selesai sudah
kreditnya
dan orang yang mempunyai kredit tersebut tidak punya asset atau modal.
Sedangkan dalam credit union, nilai kredit tersebut justru menjadi aset
dan menjadi modal yang disebut saham (Ngo. A. Petrus, 2004). Credit union partisipasi
Sukamakmur
merupakan
koperasi simpan pinjam yang memiliki program pendidikan, pembinaan
kualitas
sumber daya manusia, dan kesejahteraan. Setiap anggotanya adalah pilar-pilar
yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan credit uniuon. Partisipasi
anggota diukur dari kesediaan anggota melaksanakan kewajiban dan melaksanakan
hak anggota secara bertanggung jawab (Widiyanti N, 2002). Credit Union Partisipasi
sukamakmur berdiri 10 Februari 1994, jumlah anggota Desember 2004 sebanyak 204
orang, jumlah simpanan Rp 282.651.425, jumlah pinjaman Rp 410.512.200, jumlah
asset Rp 524.052.998. Apabila keberhasilan credit union terlihat berdasarkan
perkembangan jumlah unit, partisipasi (jumlah anggota), penggunaan pinjaman
produktif, besarnya asset, dan besarnya sisa hasil usaha, maka credit union partisipasi
Sukamakmur ini dapat dikatakan cukup berhasil.
Perkembangan
Koperasi credit union di pedesaan sebagai lembaga ekonomi rakyat
merupakan
upaya pembangunan yang positif bagi masyarakat pedesaan. Dengan kata lain
koperasi dipandang memiliki arti yang strategis pada masa yang akan datang
(Mubyarto, 2003). Sesuai dengan latar belakang tersebut maka permasalahan dalam
penelitian ini adalah ”Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi keberhasilan
koperasi credit union partisipasi Suka Makmur dalam pemberdayaan masyarakat?”.
METODE
PENELITIAN
Penelitian dilakukan dengan menggunakan model
analisa deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Analisa deskriptif
berusaha menggambarkan model
hubungan
antara berbagai variabel dengan memberikan penafsiran ilmiah dan analisis yang logis
atas hubungan antarfaktor. Credit union dinyatakan berhasil bila
memenuhi enam variabel yang meningkat setiap tahun, yaitu; SHU, Partisipasi
anggota, Pendidikan Pengurus,
Kepemimpinan
Pengurus, Administrasi dan Manajemen, Pemberdayaan masarakat.
Populasi
penelitian adalah seluruh anggota koperasi Credit union yang berjumlah 204
orang. Sedangkan sampel diambil lima puluh persen dari jumlah anggota yang
meminjam kepada koperasi Credit union yaitu 40 orang. Dari sampel yang
ada, dipilih informan yang mempunyai pengetahuan secara mendalam tentang
masalah yang diteliti sebanyak 5 orang. Teknik pengumpulan data adalah
kuesioner dan wawancara. yang meliputi faktor-faktor mempengaruhi keberhasilan Credit
union, sedangkan lokasi penelitian adalah koperasi Credit union Partisipasi
Sukamakmur, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang. Untuk melihat
faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan koperasi Credit union,
digunakan data kuantitatif memakai analisis tabulasi frekuensi dan persentase.
Untuk data kualitatif digunakan teknik analisis reduksi data, dengan
pengategorian data yang mempunyai makna untuk menarik kesimpulan dalam mencari
faktor-faktor yang berhubungan dengan masalah penelitian. Sampel dalam
penelitian adalah anggota koperasi Partisipasi Sukamakmur yang berjumlah 40
orang dengan komposisi sebagai berikut:
Komposisi
responden berdasarkan jenis
kelamin;
1.
Responden laki-laki berjumlah 19 orang (47,5%).
2.
Responden perempuan berjumlah 21 orang (52,5%).
Komposisi
responden berdasarkan usia;
1.
Responden berusia 27-33 tahun berjumlah 14 orang (35%).
2.
Responden berusia 34-40 tahun berjumlah 9 orang (22,5%).
3.
Responden berusia 41-47 tahun berjumlah 12 orang (30%).
4.
Responden berusia 48-54 tahun berjumlah 5 orang (12,5%).
Komposisi
responden berdasarkan tingkat
pendidikan;
1.
Tingkat pendidikan SD berjumlah 1 orang responden (2,5%).
2.
Tingkat pendidikan SLTP berjumlah 2 orang responden (5%).
3.
Tingkat pendidikan SLTA berjumlah 17 orang responden (42,5%).
4.
Tingkat pendidikan DIII berjumlah 6 orang responden (15%).
5.
Tingkat pendidikan S-1 berjumlah 14 orang responden (35%).
Komposisi
responden berdasarkan penggunaan
pinjaman;
1.
Untuk keperluan pertanian berjumlah 5 orang responden (12,5%).
2.
Untuk keperluan konsumsi dan kesejahteraan berjumlah 20 orang responden (50%).
3.
Untuk keperluan peternakan berjumlah 10 responden (25).
4.
Untuk keperluan berdagang berjumlah 5 orang responden (12,5%).
Komposisi
responden berdasarkan jumlah
pinjaman;
1.
Rp 1.000.000,- hingga Rp 2.400.000,- berjumlah 6 orang responden (15%).
2.
Rp 2.500.000,- hingga Rp 4.400.000,- berjumlah 12 orang responden (30%).
3.
Rp 4.500.000,- hingga Rp 6.400.000,- berjumlah 17 orang responden (42,5%).
4.
Rp 6.500.000,- hingga Rp 10.000.000,- berjumlah 3 orang responden (7,5%).
5.
Rp 11.000.000,- hingga Rp 20.000.000,- berjumlah 2 orang responden (5%).
Aisyah mayasari/20211480
Tidak ada komentar:
Posting Komentar